CARA MELESTARIKAN BUDAYA ADAT BALI

.Artikel
  SERBUAN budaya asing ke Bali patut menjadi perhatian kita semua. Seruan itu sudah lama didengungkan. Dibangunnya pusat kebudayaan seperti hardha Candra Denpasar, juda dalam rangka melindungi budaya bali.

   tentu tidak cukup hanya di bangun Taman Budaya. Kegiatan-kegiatan yang meramaikan Taman Budya mesti juga dilakukan. Janagan sampai Taman budaya hanya ramai saat pesta kesenian Bali. Setelah itu seperi sekarang suwung; sepi tak ada kegiatanbudaya atau berkesenian.

   Kini ditengah serbuan wisatawan asing, domesti maupun pendatang ke Bali akan memberi dampak langsung kepada ketaguhan budaya Bali. Hilangnya sawah-sawah di Denpasar-Badung dan diganti dengan moll,ruko,perumahan dan hotel akan memberi hadil terkikisnya budaya adat Bali dan muali masuknya budaya luar.
 
   Demikan pula kecendrungan generasi muda untuk menekuni dunia maya dan penggunaan hanphone yang berlebihan dalam berkomonikasi dengan orang tua juga akan memperngaruhi budaya Bali. Karena Budaya tidak sekedar bisa menari Bali, juga harus bisa berbahasa Bali, Bertatakrama Bali dan kegiatan adat-keagaaman agama Hindu. Sebab semua itu mencerminkan Budaya Bali.

  Ini penting di pahami jangan sampai kita beranggapan, ketika wisatawan memakai daster kita menyambutnya dia sudah mengenal budaya Bali, Demikian pula ketika kita melihat wisatawan/pendatang memakai pakian adat Bali kita bangga bahawa mereka juga memahami Budaya adat Bali.

   Sebab wisatawan memakai dester atau turis berpakian adat Bali tidak lebih dari memakai sebuah asesoris. Sama seperi kita ke yogyakarta. Ketika jalan-jalan di jalan Malioboro, kita membeli blangkon. saat kita memakainya, bukan berarti kita telah memahami adat yogyakarta. Tidak juga!

   Jadi intinya, memahami budaya dan menjadikan budaya sebagai warna keseharian kita merupakan tanggung jawab para pengusung itu sendiri. Seperti budaya Bali, maka yang bertanggungjawab pada hidup-matinya kebudayaan lokal. Tetapi mereka lebih sebagai sosok yang peduli pada budaya tersebut. Artinya, satu saat bisa jadi mereka tertarik pada budaya daerah lainnya dan dia kembali melakonin budaya itu dalam kesehariannya.

   Di abad milenium ketiga ini, khazanah kebudayaan yang benilai lokal nyaris tergrus. Hal ini merupakan problem akut yanag telah lama mencuat kepermuaan. Lemahnya generasi muda dalam upaya melestarikan kultur dan dan tradisi bernilai  lokal setidaknya menjadi bukti sederhana bahawa rasa memiliki terhadap warisan masa lalu tidak pernah tersirat dan melekat dalam diri mereka. Lemahnya perhatian generasi muda terhadap tradisi dan kultur lokal di atas, harus di sikapi oleh pemerintah.

   Oleh karena itu pelestarian budaya jangan dinilai dari segi ekonomis semata. Plestarian budaya harus dinilai dari nilai-nilai kesejarahan serta spirit yang tergantung didalam budaya tersebut. Upaya pemerintah untuk merevitasisasi budaya-budaya lokal, dengan mendaftarkan ke Hakl merupakan sebuah langkah maju.

   Seperti pendaftaran  batik. sebagai produk budaya indonesia ke UNESCO untuk mendapatkan legalitas Intengible  Cultural Heritage op(ICH) merupakan trobosan yang baik. Artinya tidak saja melestarikan kekayaan budaya lokal itu di dalam negeri, juga menjaga agar tidak di akui oleh negara lain. Seperti halnya Tari Reog, Tari pendet dan banyak lagi warisan nenek moyang yang diklaim oleh negara lain.

   Legalisasi dalam konteks Internasional akan menjadi angin segar bagi perkembangan kebudayaan dan tradisi lokal di tanah Air. Spirit untuk terusmelastarikan warisan itu diharapkan muncul dan menggelora dalam pribadi generasi bangsa.

  Pulau bali adalah bagaian dari kepulauan Sunda kecil sepanjang 153km selebar 3,2 km dari pulau jawa. Secara astronomis, Bali terletak di lintang selatandan  bujur timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian indonesia yang lain.

  Ibu kota Bali adalah Denpasar. tempat-tempat penting lainnya adalah ubud sebagai pusat seni terletak di kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur Seminyak, Jimbaran dan Nusa dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan berwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristrihatan.